Review Poco M7 - Baterai 7000mAh & Layar 144Hz di Harga 2 Jutaan, Apakah Komprominya Sebanding?

Ismail Fikri
By -

Poco merupakan sub-brand dari xiaomi yang kerap membuat kompetitor lain was-was, berkat performa ekstrem di harga yang mampu bersaing. Balum lama ini rilis sebuah smartphone dengan baterai besar, desain mewah serta layar memukau, yakni Poco M7. Tanggal rilisnya agak berjauhan dari seri pro, seakan menandakan butuh waktu untuk mempersiapkan smartphone terjangkau yang dapat mengguncang pasar indonesia. 

Selisih harga antara seri pro dan non pro tidaklah jauh, yakni sekitar 4 ratus ribu rupiah. Sebagian konsumen mungkin ragu jika diminta untuk memilih diantara keduanya. Apakah serib pro lebih worth-it, hanya dengan merogoh saku sedikit lebih dalam, mendapat performa yang jauh diatas kata sepadan? atau lebih baik untuk menggandeng seri non pro, karena lebih masuk akal?. Ulasan ini akan membantumu menentukan pilihan, karena membahas tentang spesifikasi, harga, serta kekurangan dan kelebihan dari Poco M7.  

Sumber gambar: Xiaomi Indonesia

Spesifikasi Poco M7

Rilis
Oktober 2025
Jaringan
2G / 3G / 4G 
Dimensi
169,4 x 80,4 x 8,4 mm
Layar
6,9" IPS LCD
Refresh rate Hingga 144Hz
Resolusi 2340 x 1080 (FHD+)
Sistem Operasi
Xiaomi HyperOS 2 (Android 15) 
Chipset
Snapdragon 685
GPU
Adreno
RAM & ROM
 8 | 256GB (LPDDR4X | UFS 2.2)
Kamera Belakang
50 MP Kamera utama
Kamera Depan
8 MP
Baterai
7.000mAh (Standar), Pengisian Daya Cepat 33W 
IP Rating
IP64
Sensor
Sensor jarak, Sensor cahaya sekitar, Sensor akselerometer, Kompas elektronik, IR Blaster  
Warna
Black, Blue, Silver. 
Harga
Mulai Rp 2.199.000
Paket Penjualan
Ponsel, Adaptor, Kabel USB Tipe C, Alat Pembuka SIM, Casing pelindung, Informasi keselamatan, Panduan memulai cepat. 

Kelebihan

  • Desain Unik, Tahan Air: Poco M7 memiliki desain yang unik, terutama pada varian warna silver yang terdapat sentuhan bertema futuristik layaknya smartphone gaming. Selain itu, sertifikasi IP Rating IP64 juga sudah terkantongi, pertanda mampu bertahan dari debu dan cipratan air. Sertifikasi ketahanan ini cukup penting dimiliki smartphone dikelasnya, mengingat mampu melindungi ponsel dari cipratan air yang tidak disengaja, atau ketika digunakan diluar ruangan yang berdebu, sehingga tetap aman digunkan. 
  • Baterai Badak: Poco memang terkenal berani dalam memasang harga yang kompetitif. Disaat banyak brand berlomba-lomba menghadirkan smartphone mid range dengan baterai jumbo 7.000mAh, Ia berani memasang harga yang masih dalam kelas entry-level, yakni 2 jutaan kecil. Bukan sekedar angka, kapasitas 7.000mAh dibenarkan langsung melalui pengujian yang hasilnya terpampang pada situs resminya. Diantaranya, Poco M7 mampu bertahan selama kurang lebih 28 jam untuk pemutaran video. Hal yang menakjubkan untuk smartphone entry-level. 
  • Layar Luas yang Mulus: Smartphone ini memiliki layar yang cukup luas, berukuran 6,9 inci. Meski menggunakan panel IPS LCD, resolusi yang dibawa cukup besar, yakni 2340 x 108 (FHD+). Refresh rate juga cukup tinggi,yakni dapat mencapai 144Hz. Dengan begitu, pergerakan layar menjadi sangat mulus, mulai dari scrolling media sosial hingga bermain game ringan sekalipun. 
  • Penyimpanan Luas: Varian tunggal 8/256GB cukup luas untuk smartphone 2 jutaan, sehingga pengguna dapat leluasa menyimpan banyak file tanpa takut kehabisan ruang penyimpanan. Jika 256GB masih terasa kurang, Poco M7 masih menyediakan slot microSD yang dapat digunakan untuk menambah ruang menggunakan memori eksternal hingga 1TB. Dengan demikian, tentu tidak akan ada notifikasi "bersihkan ruang penyimpanan" di ponsel anda. 

Kekurangan

  • Tanpa Lensa Ultrawide: Di bagian belakang, Poco M7 hanya dibekali dengan kamera utama ber resolusi 50MP. Sebuah kekurangan yang cukup disayangkan, karena kompetitor lain sudah berana menyematkan kamera tambahan seperti lensa ultrawide yang berfungsi mengambir gambar dengan sudut pandang yang lebih lebar. Tidak adanya lensa tersebut dapat membatasi kreatifitas pengguna dalam hal fotografi.
  • Slot Kartu Hybrid: Meski tersedia slot microSD guna memperluas penyimpanan, yang mana sudah mulai dihilangkan pada smartphona lain, sayangnya slot-nya berupa hybrid. Yang mana, pengguna harus mengorbankan ruang kartu sim, guna memasang SD card. Berbeda dengan tipe triple slot, yang bisa dipasang tiga kartu sekaligus, yakni dua karti SIM dan satu kaartu memori. 
  • Chipset Lawas: Bodinya memang sekilas seperti HP gaming. Namun, chipset yang digunakan adalah Snapdragon 685 yang notabene "lawas". Kebanyakan smartphone entry-level saat ini menggunakan chipset terbaru, seperti Helio G99, dan sebagainya yang tentu memiliki performa lebih unggul. Dengan ketertinggalan di sektor dapur pacu, berdampak pada performa gaming yang dihasilkan. Ponsel ini belum bisa maksimal untuk memainkan game berat seperti PUBG, Genshin Impact, dsb. 
  • Tanpa Lubang Headset: Bagi pengguna yang terbiasa dengan lubang kecil berukuran 3,5mm ini, tentu sedikit kecewa. Karena mengharuskannya untuk adaptasi dengan headset bluetooth atau mencari alat bantu yang bisa menghubungkan tipe C ke headset kabel. Hal ini tentu memerlukan sedikit biaya tambahan guna membeli alat yang dibutuhkan. 

Kesimpulan

Berdasarkan ulasan, Poco M7 adalah pilihan yang sangat kuat di kelas entry-level, berkat fokusnya pada daya tahan dan value. Keunggulan utama terletak pada baterai 7.000mAh yang masif dan layar 144Hz yang sangat mulus dalam bodi yang terjangkau. Desainnya yang unik, penyimpanan 256GB yang luas, dan sertifikasi IP64 menjadikannya paket yang sulit ditandingi di harga Rp 2 jutaan.


Namun, demi menekan harga, ada kompromi signifikan. Ponsel ini ditenagai oleh Snapdragon 685 yang mulai tertinggal, yang membatasi performa gaming berat. Kekurangan lainnya termasuk ketiadaan lensa ultrawide, slot SIM hanya hybrid, dan absennya jack audio 3.5mm. Meskipun demikian, Poco M7 tetap menjadi raja baterai yang layak dibeli oleh pengguna harian yang mementingkan daya tahan dan scrolling yang lancar.  

Jika kamu tertarik membeli Poco M7 , klik di sini untuk langsung menuju halaman pembelian di Shopee.